Sunday 6 November 2016

Jember Bangun Sains Techno Park Kopi dan Kakao


JEMBER – Taman Sains dan Teknologi atau Sains Techno Park (STP) Kopi dan Kakao di Jember, Jawa Timur akan menjadi pusat hilirisasi kopi dan kakao dari seluruh Indonesia.
“Keberadaan STP di Jember ini akan menggenjot hilirisasi produk kopi dan kakao di Indonesia, terutama di kabupaten Jember. Sebab selama ini, dari sisi hulu, produk kopi dan kakao di Jember sudah dikenal kualitasnya,” kata Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir saat peresmian Pusat Penelitian Kopi dan Kakao menjadi Sains Techno Park (STP) di Jember, Jawa Timur, akhir pekan kemarin.
Ia mengatakan, Taman Sains dan Teknologi Kopi dan Kakao atau Coffee and Cocoa Science Techno Park (CCSTP) merupakan suatu kawasan yang dikelola secara profesional guna menginisiasi serta menyalurkan hasil-hasil inovasi teknologi hulu sampai dengan hilir. Hilirisasi diarahkan kepada semua pelaku usaha. Pada tahap awal di sektor industri berbasis kopi dan kakao, serta lembaga pendidikan dan penelitian sehingga mampu mencetak entrepreneur-entrepreneur baru pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Secara khusus, bagi Kabupaten Jember, pengembangan STP ini merupakan satu langkah strategis untuk mencetak entrepreneur baru yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jember sejalan dengan program “1 desa 1 dosen” pendamping inovasi.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan mewujudkan 100 STP di seluruh Indonesia sepanjang 2015-2019. Kemristekdikti sendiri mendapat tugas untuk membuat 9 STP.
Ia berharap keberadaan STP harus berdampak pada ekonomi rakyat yang lebih baik. Kabupaten Jember memiliki dua macam kopi sekaligus, baik arabika maupun robusta.
“Bagaimana kita harus bisa menghiirisasi hasil riset ini pada dunia usaha yang punya manfaat langsung pada masyarakat,” jelas dia.
Direktur Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Misnawi mengatakan selain ada penelitian dan pengembangan Puslitkoka memiliki deseminasi yang kuat dari sabang sampai merauke. “Sebab di tempat ini siapa saja boleh belajar, bahkan dari luar negeri. Untuk menimba ilmu, mengembangkan inovasi untuk meningkatkan perekonomian yang ada di sekitarnya,” katanya.
Misnawi mengatakan, keberadaan STP ini akan menjadi pemantik perekonomian utamanya di Jember dan sekitarnya. “Melalui STP, kami akan menciptakan entrepreneur baru berbasis kopi dan kakao,” kata dia.
Membangun SDM
Sementara itu, Bupati Jember, Faida mengatakan, STP akan menjadi media untuk membangun SDM bidang kopi dan kakao di Jember, bahkan tidak menutup kemungkinan dari seluruh Indonesia. Ia merencanakan akan melatih 1.000 pemuda untuk menjadi barista terbaik di Indonesia, bekerjasama dengan STP.
Bahkan Jember sudah membuat gran desain untuk menyiapkan 1.000 warung kopi berjaringan di seluruh pelosok Jember. Pemerintah kabupaten akan merangkul Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) untuk membuat desain 1.000 Warung kopi tersebut. “Konsepnya tetap Warung kopi rakyat, tapi dengan desain Warung dan konsep modern,” jelasnya. – cit/E-3

No comments:

Post a Comment