Tuesday 8 November 2016

Batu Safir & Batu Mulia Telah Dikenal di Peradaban Muslim


JAKARTA - Peradaban Muslim memunculkan industri tambang mirah, zamrud, safir, dan batu-batu mulia lainnya. Sekira seribu pekerja menambang sinabar untuk membuat air raksa di Almaden, Muslim Spanyol.
Mesir adalah sumber zamrud, sedangkan batu akik dan oniks ditambang di Yaman dan Spanyol Muslim. Batu safir terbesar dan yang paling terkenal adalah Bintang India, batu tersebut seberat 563 karat.
Sejak abad Ke-14, para penyelam memang mutiara berharga dari Teluk Persia dan Laut Arab. Penyelam yang mengumpulkan mutiara mengikatkan tali ke pinggang dan menyelam ke dasar laut untuk mengambil tiram berisi mutiara. Ketika kehabisan napas, mereka menarik-narik tali supaya diangkat kembali ke kapal.
Untuk ukuran kecil atau besar? Mutiara bisa ditemukan dalam, berbagai ukuran dan warna. Koral dikumpulkan dari terumbu karang lepas pantai Afrika Utara dekat Sisilia dan Sardinia, sebagaimana di rangkum dari "1001 Penemuan dan Fakta Mempesona Peradaban Muslim," Rabu (9/11/2016).
Kini, pengambilan koral dilarang di banyak negara di dunia. Meski masyarakat senang menggunakan mutiara dan koral untuk membuat tasbih, perhiasan, dan menghias senjata. Pasalnya, koral terbilang sangat langka sehingga manik-manik yang terbuat dari koral menjadi sangat mahal. Satu butir manik-manik koral dengan garis tengah 5 cm bisa dihargai USD50.000.
Sementara itu, salah satu hasil tambang berharga adalah garam, yang disebut sebagai "emas putih" di dunia Muslim. Kafilah-kafilah unta besar membawa garam dari Yaman, Persia, Armenia, dan Afrika Utara untuk pasar-pasar di tempat-tempat jauh.
(kem)

No comments:

Post a Comment